Sabtu, 26 Juni 2021

MENGENAL DAN MEMPELAJARI TENTANG FLUTTER

 

Apa itu Flutter ?

apa itu Flutter? Flutter adalah sebuah alat yang membuat kita bia membangun aplikasi antar platform (iOs, Android) secara native atau native cross-platform dengan menggunakan satu bahasa pemrograman dan satu basis kode. Native cross-platform yang dimaskud bukan sebuah aplikasi web yang dibungkus oleh native app tetapi kita benar benar membangun dua aplikasi berbeda untuk iOs dan Android yang kemudian bisa kita distribusikan ke Apple App Store maupun Google Play Store.

Secara teknis, Flutter ada dua yaitu Flutter Framework yaitu sebuah framework dari bahasa pemrograman Dart yang menyediakan fungsi & elemen UI atau disebut widget didalam Flutter, yang kedua adalah Flutter SDK adalah sekumpulan alat yang digunakan untuk mengembangkan / membangun aplikasi iOs atau Android.

Lalu apa itu SDK ?

SDK atau sering disebut Software Development Kit merupakan sekumpulan tools yang diperlukan oleh seorang programmer atau developer untuk membuat aplikasi entah itu dalam bentuk Game, OS, dan lainnya.

Alasan Kenapa Harus Flutter

Saat ingin membuat aplikasi baik Android ataupun iOS, akan ada beberapa pilihan untuk membangun aplikasi yang bisa berjalan dikedua platform tersebut. 2 Metode yang ada yaitu :

  1. Native : Di sini kita membuat aplikasi menggunakan bahasa pemrograman native yang sudah didukung penuh oleh penyedia platform yaitu Google dan Apple. Bahasa native tersebut berarti java untuk android dan objective C untuk iOS.
  2. Hybrid : Dengan hybrid kita bisa membangun aplikasi android dan iOS secara mudah menggunakan teknologi HTML, CSS, dan Javascript yaitu menggunakan React Native sebagai frameworknya.

Kedua metode tersebut tentu saja memiliki keunggulan dan kelemahan.

  1. Jika ingin menggunakan native berarti kita harus mempelajari dua bahasa pemrograman sekaligus agar bisa membuat aplikasi yang berbda platform.
  2. Begitupun dengan hybrid masalah utamanya biasanya pada performa dan memori, tapi kita cukup menguasai satu framework saja yang menggunakan teknologi di atas.

Lalu kenapa harus Flutter?

Ternyata flutter ini lahir untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada metode Hybrid. Di mana mereka mengklaim :

  1. Dengan hanya satu codebase kita bisa membuat aplikasi dan ios secara bersamaan
  2. Performanya juga diklaim akan seperti aplikasi yang dibuat dengan native pemrograman
  3. Flutter juga dilengkapi dengan fitur Hot-reload, yaitu fitur yang bisa memungkinkan kita mengubah kode-kode saat aplikasi sedang running
  4. Terakhir desain UI/ UXnya juga menarik dan flexible
Kenapa Flutter Harus Kamu Lirik?

1. Cross platform
Flutter mendukung cross platform alias dapat dijalankan di beberapa platform yang berbeda. Dengan menggunakan Flutter, kita dapat membuat aplikasi Android dan iOS sekaligus. Selain mobile, kita juga dapat membuat aplikasi web dan desktop. Tentunya hal ini akan menghemat waktu. Kita tidak perlu mempelajari bahasa native yang digunakan di masing-masing platform.



2. Fast development (Hot reload)
Flutter memiliki sebuah fitur bernama hot reload. Dengan fitur ini, proses pengembangan aplikasi dapat berjalan lebih cepat dan mudah.. Setelah melakukan perubahan pada kode program, cukup tekan hot reload. Aplikasi akan diperbarui dalam kurun waktu kurang dari 1 detik. Sangat cepat bukan?
Hot reload bekerja dengan cara menginjeksi kode program yang mengalami perubahan ke dalam Dart Virtual Machine. Setelah virtual machine memperbarui tiap kelas dengan kode program versi terbaru, maka framework Flutter secara otomatis membangun kembali susunan komponen widget sehingga kita dapat dengan cepat melihat perubahan yang terjadi.

3.Beautiful UI
Flutter dirancang untuk mempermudah developer dalam membangun tampilan user interface. Keseluruhan UI pada Flutter dibangun menggunakan widget. Sebagai contoh, jika kita menambahkan sebuah text field, text field tersebut adalah widget. Button dan Image juga merupakan widget. Bahkan untuk mengatur posisi komponen menjadi rata tengah, kita menggunakan center widget. Kita dapat melakukan kustomisasi pada tiap widget. Widget akan menggambarkan seperti apa tampilan yang akan dibuat berdasarkan konfigurasi dan state yang ada. Terdapat 2 set widget, Material Design (Android) dan Cupertino (iOS).



iOS


iOS (sebelumnya iPhone OS) adalah sistem operasi seluler yang dibuat dan dikembangkan oleh Apple Inc. khusus untuk perangkat kerasnya. Ini adalah sistem operasi yang saat ini memberdayakan banyak perangkat seluler perusahaan, termasuk iPhone, dan iPod Touch; itu juga mendukung iPad sebelum pengenalan iPadOS pada 2019. Ini adalah sistem operasi seluler terpopuler kedua di dunia setelah Android.

Awalnya diluncurkan pada 2007 untuk iPhone, iOS telah diperluas untuk mendukung perangkat Apple lainnya seperti iPod Touch (September 2007) dan iPad (Januari 2010). Pada Maret 2018, Apple App Store berisi lebih dari 2,1 juta aplikasi iOS, 1 juta di antaranya adalah asli untuk iPad. Aplikasi seluler ini secara kolektif telah diunduh lebih dari 130 miliar kali.


Antarmuka pengguna iOS didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan gerakan multi-touch. Elemen kontrol antarmuka terdiri dari bilah geser, panel beranda, dan tombol. Interaksi dengan OS termasuk gerakan seperti menggeser, mengetuk, mencubit, dan mencubit terbalik, yang semuanya memiliki definisi spesifik dalam konteks sistem operasi iOS dan antarmuka multi-touch. Akselerometer internal digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespons guncangan perangkat (satu hasil umum adalah perintah undo) atau memutarnya dalam tiga dimensi (satu hasil umum adalah beralih antara mode potret dan lansekap). Apple telah dipuji secara signifikan karena memasukkan fungsi aksesibilitas menyeluruh ke iOS, memungkinkan pengguna dengan cacat penglihatan dan pendengaran untuk menggunakan produknya dengan benar.

Versi utama iOS dirilis setiap tahun. Pada semua perangkat iOS terbaru, iOS secara rutin memeriksa ketersediaan pembaruan, dan jika ada, akan meminta pengguna untuk mengizinkan pemasangan otomatisnya. Versi saat ini, iOS 14 dirilis ke publik pada 16 September 2020, memperkenalkan tweak antarmuka pengguna dan mode gelap, bersama dengan fitur-fitur seperti aplikasi Pengingat yang didesain ulang, keyboard gesek, dan aplikasi Foto yang ditingkatkan. iOS 13 tidak mendukung perangkat dengan RAM kurang dari 2 GB, termasuk iPhone 5s, iPod Touch (generasi ke-6), dan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, yang masih merupakan 10% dari semua perangkat iOS.iOS 13 dan iOS 14 khusus untuk iPhone dan iPod touch karena varian iPad sekarang disebut iPadOS.



SEJARAH IOS

Sejarah OS ini dimulai dengan kehadiran iPhone. Tepatnya pada tahun 2005, di mana Steve Jobs merencanakan pembuatan iPhone. Saat itu, Jobs punya pilihan untuk mengecilkan Mac atau memperbesar iPod.


Persaingan internal pemimpin Mac dan iPod (Scott Forstall dan Tony Fadell) akhirnya dimenangkan oleh Forstall. Di mana kemudian Forstall lah yang disepakati menciptakan sistem operasi iPhone.

Sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang, sudah ada banyak versi dari sistem operasi ini.

Urutan versi iOS
Berikut ini adalah beberapa urutan iOS dalam versi ringkas:

iOS 1
Versi awal dari OS pertama ini dirilis pada 29 Juni 2007. Sementara finalnya dirilis pada 15 Juli 2008. Pemakaiannya berakhir pada tahun 2010.

Di antara fitur kunci yang bisa dinikmati pengguna adalah multitouch interface, visual voicemail, safari, dan aplikasi musik.

iOS 2
Versi awalnya dikeluarkan pada 11 Juli 2008. Sementara finalnya muncul pada 27 Januari 2009. Pemakaiannya berakhir pada tahun 2011. Fitur utama yang disematkan di antaranya adalah App Store dan Maps.

iOS 3
Mulai rilis pada 17 Juni 2009 sementara finalnya rilis pada 11 Agustus 2010. Program versi 3.2.2 ini selesai pada tahun 2012.

Fitur yang disematkan di antaranya adalah copy paste, perekaman video, dan spotlight search.

iOS 4
Versi pertama hingga ketiga sebenarnya disebut dengan iPhone OS. Saat itu, istilah iOS belum digunakan.

Versi keempat awal hadir pada tanggal 22 Juni 2010. Kemudian finalnya adalah 4.3.5 yang diluncurkan pada 25 Juli 2011.

Sistem yang berhenti pada 2013 ini memiliki fitur FaceTime, AirPrint, Multitasking, AirPlay, iBooks, dan Personal Hotspot.

iOS 5
Varian awalnya hadir pada tanggal 12 Oktober 2011 dan versi finalnya 5.1.1 mulai ada sejak 7 Mei 2012. OS yang berhenti sejak 2014 ini memiliki tambahan fitur seperti iCloud, iMessage, Wireless syncing and activation, dan notification center.

iOS 6
Mulai hadir pada 19 September 2012 dengan versi final 6.1.6 meluncur pada 21 Februari 2014. Sistem operasi ini mulai berakhir pada 2015 dengan fitur utamanya adalah Apple Maps, Passbook (sekarang dikenal Wallet) dan Do Not Disturb.

iOS 7
Versi inisialnya mulai ada sejak 18 September 2013 dan finalnya 7.1.2 pada 30 Juni 2014. Endingnya pada tahun 2016 dengan fitur utama Activation Lock, Touch ID, Control Center, CarPlay, dan AirDrop.

iOS 8
Varian ini mulai hadir sejak 17 September 2014 dan finalnya 8.4.1 rilis pada 13 Agustus 2015. Sistem operasi ini berakhir pada 2016 dengan fitur utama seperti Apple Music, iCloud Drive, Apple Pay, Handoff, Third-party keyboards, Family Sharing, dan HomeKit.

iOS 9
Mulai muncul pada 16 September 2015, sistem operasi iPhone ini hadir secara final dengan versi 9.3.9 pada 22 Juli 2019. Fitur utama yang disematkan adalah Night Shift, Public beta program, dan Low Power Mode.

iOS 10
Varian ini masih digunakan sampai sekarang pada beberapa perangkat. OS terbaru versi ini adalah 10.3.4 yang mulai dirilis pada 22 Juli 2019. Awalnya, OS ini dikenalkan pada 13 September 2016. Fitur yang tersemat di dalamnya adalah iMessage apps dan delete built-in apps.

iOS 11
Mulai rilis pada 19 September 2017, OS ini masih digunakan sampai sekarang pada beberapa perangkat dengan versi 11.4.1 yang diluncurkan pada 9 Juli 2018. Fitur yang ditambahkan pada versi terbaru ini adalah AirPlay 2, Augmented reality, dan major enhancements on iPad.

iOS 12
Perilisan awalnya mulai pada 17 September 2018. Kemudian, saat ini digunakan OS 12.4.8 yang mulai dikenalkan pada 15 Juli 2020. Fitur utama yang tersemat adalah Screen Time, ARKit 2, notifikasi yang dikelompokkan, peningkatan pada Siri (misalnya, Shortcut Siri), dan Memoji.

iOS 13
Sistem operasi ini memiliki beragam fitur, di antaranya adalah System wide dark mode, sign in dengan akun pengguna Apple, opsi portrait lighting, suara Siri yang sudah ditingkatkan, Look Around, Reminders, Notes, pengaturan privasi dan keamanan yang makin lengkap, dll.

Awalnya, OS 13.0 ini dikenalkan pada 19 September 2019 kemudian versi akhirnya 13.7 muncul pada 1 September 2020.

iOS 14
Varian ini mulai hadir pada 17 September 2020 dengan nama 14.0. Sampai sekarang, pengguna masih memakai varian yang sama, yakni 14.0.

Fitur yang tersemat adalah Homescreen widget dengan kustomisasi yang keren, App Clips, mode PIP (picture in picture), translate bahasa untuk 11 bahasa, dll.


BAHASA PEMOGRAMAN C++

 



Bahasa pemrograman C++ banyak digunakan untuk membuat berbagai aplikasi. Oleh karena itu, bagi Anda yang masih pemula, belajar C++ bisa menjadi langkah tepat untuk membangun karir sebagai seorang developer handal. 

Nah, bagaimana cara belajar bahasa pemrograman C++ dengan baik? Tenang saja, di artikel ini kami akan membahas semuanya, mulai dari pengertian, konsep dasar, keunggulan, dan contoh program C++.

Apa itu Bahasa Pemrograman C++?
Bahasa pemrograman C++ adalah bahasa yang bisa digunakan untuk membuat berbagai aplikasi. Misalnya, aplikasi pengolah gambar, software gadget, game, hingga sistem operasi baru.

Bahasa pemrograman C++ dikembangkan dari bahasa pemrograman C. Tak heran kalau dua bahasa ini memiliki sintaks dan struktur kode yang sama. Bedanya, C++ merupakan Object Oriented Programming (OOP) sedangkan C merupakan bahasa pemrograman prosedural. 

Artinya, bahasa pemrograman C++ memiliki data dan function yang disatukan dalam kelas dan objek untuk bekerjasama memecahkan sebuah masalah. Jadi ketika Anda ingin mengubah fungsi, tidak perlu mengubah keseluruhan program. Dengan begitu, pengubahan kode akan lebih fleksibel. 

Hal ini tidak bisa dilakukan dalam bahasa pemrograman C yang bersifat prosedural, di mana data dan function terpisah dan harus dibaca satu persatu oleh compiler. Sehingga ketika Anda ingin mengubah fungsi, Anda perlu mengubah keseluruhan program.

Sejak awal dirancang pada tahun 1983, bahasa pemrograman C++  terus berkembang hingga di versi terbaru C++17 yang dirilis pada tahun 2017. Meskipun ada beberapa versi, konsep dasarnya sama sehingga Anda tak perlu bingung manakah yang akan digunakan. 

Apa saja sih konsep dasar bahasa pemrograman C++? Simak pembahasan selanjutnya.

Dasar-dasar Pemrograman C++?

Saat ini para programmer menggunakan C++ dalam berbagai bidang, mulai dari pengembangan software, game, hingga membangun sistem keamanan informasi. Pernah dengar Inkscape?

Ternyata aplikasi desain vektor ini dibuat dengan C++. Lalu, ada juga Microsoft Office, Mozilla Firefox, dan Google Chrome.

Menguasai dasar-dasar bahasa pemrograman C++ adalah modal utama programmer andal. Selain mempelajari Pascal untuk memahami logika pemrograman dasar dan algoritma, berikut dasar-dasar C++ yang harus kamu ketahui.

1.Menyiapkan peralatan
Sebelum mulai belajar, pastikan dulu kamu sudah mempunyai dua alat ini di komputer: teks editor dan compiler.

Teks editor akan kamu pakai untuk menulis kode program C++. Sementara, compiler merupakan program yang dipakai sebagai penerjemah bahasa C ke dalam bahasa mesin.

Tujuannya agar komputer bisa memahami perintah bahasa C tersebut.

Alternatif lain, kamu bisa langsung memasang compiler C++ yang dirancang khusus untuk pengembangan bahasa pemrograman C++.

Sebagai contoh, DEV C++ 5.11 atau IDE Visual Studio 2015.

2.Mengenali struktur program C++
Setelah peralatan siap, kamu perlu mengenali struktur program C++, antara lain dengan mengetahui seperti apa kode standar C++.

Penulisan kode yang sedikit berbeda bisa saja menampilkan hasil data sama. Maka, kamu harus mempelajari beberapa sintak atau coding yang umum dipakai dalam bahasa pemrograman ini.

Misalnya, header dan main program dan preprocessor directive atau tanda ‘#’.

3.Mendeklarasikan variabel serta konstanta
Kamu dapat mendeklarasikan variabel dengan menulis tipe data yang dimaksud, baru diikuti nama variabel.

Sementara, untuk variabel bernilai konstanta kamu bisa memakai fungsi const, dilanjutkan dengan menulis tipe data, nama variabel, dan value/nilai.

4.Membuat dokumentasi bahasa pemrograman C++
Sering disebut sebagai komentar, yaitu catatan atau dokumentasi yang biasa ditulis programmer saat membuat kode.

Langkah ini dilakukan sebagai penjelasan atau pengingat ketika kamu membaca sebuah baris kode.

Ada dua tanda yang umum dipakai dalam bahasa C++ sebagai penanda sebuah komentar.

Tanda ‘//’ untuk komentar satu baris
Tanda ‘/*…*/’ untuk komentar lebih dari satu baris.




BAHASA PEMOGRAMAN KOTLIN

 

SEJARAH

Kotlin adalah sebuah bahasa pemrograman dengan pengetikan statis yang berjalan pada Mesin Virtual Java ataupun menggunakan kompiler LLVM yang dapat pula dikompilasikan kedalam bentuk kode sumber JavaScript. Pengembang utamanya berasal dari tim programer dari JetBrains yang bermarkas di Rusia. Meskipun sintaksisnya tidak kompatibel dengan bahasa Java, Kotlin didesain untuk dapat bekerja sama dengan kode bahasa Java dan bergantung kepada kode bahasa Java dari Kelas Pustaka Java yang ada, seperti berbagai framework Java yang ada. Tim Pengembang memutuskan menamakannya Kotlin dengan mengambil nama dari sebuah pulau di Rusia, sebagaimana Java yang mengambil nama dari pulau Jawa di Indonesia. Setelah Google mengumumkan bahwa Kotlin menjadi bahasa kelas satu bagi Android, maka bersama Java dan C++, Kotlin menjadi bahasa resmi untuk pengembangan aplikasi-aplikasi Android.

RIWAYAT

Kotlin versi 1.0 dirilis pada 15 Februari 2016 Versi ini secara resmi ditetapkan sebagai versi rilis stabil pertama dan JetBrains telah menetapkan dukungan versi sebelumnya untuk jangka panjangan dengan versi ini.

Pada Google I/O 2017, Google mengumumkan dukungan kelas pertama untuk Kotlin pada Android.

Kotlin versi 1.2 dirilis pada 28 November 2017.Fitur berbagi kode antara JVM dan platform Javascript baru ditambahkan pada versi rilis ini.

Kotlin versi 1.3 dirilis pada 29 Oktober 2018, membawa coroutines pada pemrograman asynchronous


MENGENAL BAHASA PEMOGRAMAN KOTLIN



Google kini telah memberikan dukungan penuh untuk bahasa pemrograman Kotlin. Android Studio 3.0 yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat nantinya akan langsung mendukung bahasa pemrograman Kotlin.

Pernah dengar Kotlin? Kotlin merupakan bahasa pemrograman yang bisa dibilang relatif baru. Hingga saat ini Kotlin telah mencapai rilis 1.0. Pengembang menyatakan Kotlin sebagai bahasa pemrograman yang pragmatis. Apa sih maksudnya?

Mungkin bagi sebagian developer aplikasi Android sudah tahu tentang Kotlin. Nah bagi yang belum tahu apa itu Kotlin sederhananya Kotlin adalah bahasa pemrograman yang merupakan “penyempurnaan” dari bahasa pemrograman Java untuk pengembangan aplikasi Android.

Kotlin merupakan bahasa pemrograman pragmatis untuk JVM dan Android yang mengkombinasikan Object Oriented (OO) dan fitur fungsional dan fokus pada interoperabilitas, keamanan, kejelasan dan dukungan integrasi dengan berbagai tools major. Sebagai bahasa pemrograman dengan tujuan umum, Kotlin bisa berjalan dimanapun layaknya Java. Kotlin bisa digunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi server-side, aplikasi mobile (Android), aplikasi desktop. Apa saja dukungan tools major untuk Kotlin? Ini dia.

  1. Intellij IDEA, Android Studio dan Eclipse
  2. Maven, Gradle dan Ant
  3. Spring Boot (Dukungan terbaru pada rilis ini)
  4. Github, Slack dan Minecaft

Salah satu kunci fokus Kotlin sebagai bahasa pemrograman pragmatis adalah interoperabilitas dengan menggabungkan proyek Java + Kotlin. Oleh karena itu, Kotlin membuat adopsinya menjadi lebih mudah untuk koding. Selain itu, Kotlin memiliki library standar yang luas sehingga bisa digunakan untuk pengerjaan tugas sehari-hari dan tetap menjaga ukuran bytecode tetap rendah, hanya 6 byte. Dukungan lainnya adalah berbagai library Java yang bisa digunakan di Kotlin dan sebaliknya.

Berikut ini adalah beberapa perbaikan dari Java yang ada di Kotlin:

  1. Null reference kini dikontrol oleh type system.
  2. Tidak ada raw type
  3. Array di Kotlin tidak pernah berubah
  4. Kotlin memiliki function type yang layak
  5. Use-site variance tanpa perlu wildcard
  6. Kotlin tidak memiliki checked exception

APA ITU ANDROID

 



Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005.Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari

perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.

Antarmuka pengguna Android umumnya berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar, serta papan ketik virtual untuk menulis teks. Selain perangkat layar sentuh, Google juga telah mengembangkan Android TV untuk televisi, Android Auto untuk mobil, dan Android Wear untuk jam tangan, masing-masingnya memiliki antarmuka pengguna yang berbeda. Varian Android juga digunakan pada Laptop, konsol permainan, kamera digital, dan peralatan elektronik lainnya.

Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2013, ada lebih dari satu juta aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 50 miliar aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survei pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi bergerak. Di Google I/O 2014, Google melaporkan terdapat lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan Android, meningkat dari 583 juta pada bulan Juni 2013.


MACAM-MACAM VERSI ANDROID



VERSIPENAMAAN ANDROIDTANGGAL RILIS RESMI
1.0Astro Boy23 September 2008
1.1Bender9 Februari 2009
1.5Cupcake27 April 2009
1.6Donut15 September 2009
2.0 - 2.1Eclair26 Oktober 2009
2.2Froyo (Frozen Yoghurt)20 Mei 2010
2.3Gingerbread6 Desember 2010
3.0 - 3.2Honeycomb22 Februari 2011
4.0Ice Cream Sandwich19 Oktober 2011
4.1 - 4.3Jelly Bean9 Juli 2012
4.4KitKat31 Oktober 2013
5.0 - 5.1Lollipop12 November 2014
6.0Marshmallow5 Oktober 2015
7.0 - 7.1Nougat22 Agustus 2016
8.0 - 8.1Oreo21 Agustus 2017
9Pie6 Agustus 2018
10Android 103 September 2019
11Android*Masih tahap beta


SEJARAH



Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger),Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears(mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya".Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital. Namun, disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu).Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin meminjamkan $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.

Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., tetapi banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel, dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui.