Selasa, 31 Desember 2019

MENANGGULANGI KEMISKINAN YANG SEMAKIN BERTAMBAH DALAM MASYARAKAT KITA







A.Latar Belakang  Kemiskinan  Di Masyarakat Kita
     Kemiskinan merupakan masalah yang umum di Indonesia. Kemiskinan ini sendiri tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Yang paling besar adalah pengangguran,pengangguran merupakan factor kemiskinan yang paling besar karena dengan pengangguran memungkinkan tidak adanya pemasukan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari_hari. selain itu angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi dan juga menjadi penyebab angka kemiskinan yang tinggi pula. Tentu saja, tak hanya pengangguran yang menyebabkan angka kemiskinan menjadi semakin tinggi. Namun, ada juga beberapa faktor lainnya yang perlu Anda perhatikan. Oleh sebab itu, pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai penyebab dan cara mengatasi kemiskinan. di antaranya adalah sebagai berikut:

B.Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Kemiskinan Di Masyarakat Kita
    Dari masalah kemiskinan yang ada, pasti ada pula faktor penyebabnya. Berbagai faktor tersebut ada yang berasal dari dalam manusia itu sendiri. Selain itu, ada yang berasal dari luar manusia itu sendiri. Perlu diketahui, faktor-faktor itulah yang menyebabkan masalah kemiskinan berujung muncul dan tersebar luas dalam lingkungan masyarakat dari cakupan yang awal mulanya kecil hingga akhirnya wilayah cakupan kemiskinan tersebut menjadi luas tak terkendali. Faktor-faktor penyebab terjadi masalah kemiskinan adalah sebagai berikut :



1   Angka Pengangguran Tinggi

Keterbatasan lapangan pekerjaan dapat mengakibatkan angka pengangguran menjadi tinggi. Sehingga semakin banyak pengangguran maka tingkat kemiskinan juga meningkat. Peningkatan tingkat pengangguran juga menimbulkan masalah lain seperti pengemis, tindak kejahatan, dan lain sebagainya.

2    Pertumbuhan Penduduk

Angka kelahiran yang semakin tinggi menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan karena dapat meningkatkan laju pertumbuhan penduduk menjadi besar. Apabila pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, maka hal tersebut mengakibatkan angka kemiskinan yang semakin meningkat.

3.   Bencana Alam

Faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat dicegah adalah bencana alam. Bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, banjir, dan lain sebaginya dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur dan psikologis. Peristiwa bencana alam besar dapat membuat masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta bendanya.

4    Faktor Malas bekerja

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa penyakit malas bekerja yang menjangkiti seseorang dapat menghambat dirinya untuk maju dan hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini karena banyak yang beranggapan bahwa nasib dan takdir untuk hidup dalam kemiskinan adalah jalan hidup sehingga membuat mereka untuk acuh tak acuh dan tidak semangat untuk bekerja.

5    Beban Keluarga

Banyaknya anggota keluarga yang tidak diimbangi dengan adanya peningkatan pendapatan yang didapatkan dapat menimbulkan kemiskinan, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan karena dengan banyaknya anggota keluarga maka semakin meningkat pula tuntutan serta beban hidup yang harus dipenuhi.

   Tingkat Pendidikan yang Rendah

Salah satu faktor penyebab kemiskinan adalah tingkat pendidikan rendah yang cenderung tidak mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang memadai. Sehingga pada akhirnya mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah tidak mampu untuk bersaing dengan masyarakat berpendidikan tinggi di dunia kerja. Hal ini yang kemudian membuat angka kemiskinan dan pengangguran semakin bertambah.

7     Distribusi yang Tidak Merata

Faktor penyebab kemiskinan yang terakhir adalah distribusi yang tidak merata. Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber daya yang dimiliki dapat menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan. Biasanya masyarakat yang hanya mempunyai sumber daya terbatas dan memiliki kualitas yang rendah berada di bawah garis kemiskinan.


C. Upaya Penanggulangan Kemiskinan yang Terjadi di Masyarakat KIta
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ini, peran pemerintah serta individu itu sendiri juga sangat diperlukan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di suatu wilayah. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan :

1.      Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin. misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang sempit dengan intensifikasi pertanian, memberikan bekal keterampilan untuk mengolah barang-barang bekas disektiarnya, misalnya kaleng bekas, besi bekas, plastik bekas, membimbing penduduk untuk jeli memerhatikan dan memanfaatkan peluang usaha disekitarnya. Contohnya penduduk yang tinggal didaerah rawa dimanfaatkan eceng gondok untuk bahan kerajinan, penduduk didaerah gunung memanfaatkan bunga pinus sebagai kerajinan, dan lain-lain.
2.      Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilan. Pemerintah hendaknya intensif terjun ke masyarakat untuk memberikan pengajaran dan pelatihan keterampilan bagi penduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu guna menunjang pendapatannya. Pemerintah mencarikan bapak asuh terutama para pengusaha-pengusaha untuk menggandeng masyarakat dalam mengembangkan usaha.
3.      Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk. Pasar merupakan fasilitas penting dalam menunjang pendapatan penduduk. Selain sebagai tempat memasarkan hasil produksi masyarakat, keberadaan pasar juga bisa memotivasi masyarakat untuk lebih produktif lagi. karena masyarakat itdak perlu khawatir lagi akan mengalami kesulitan memasarkan hasil produksinya.
4.      Menerapkan sistem ekonomi yang demokratis dengan peran pemerintah sebagai regulator dan eksekutor yang efektif berpihak kepada kaum miskin.
5.      Pemecahan kemiskinan harus menempatkan kaum miskin sebagai subyek yang di berdayakan
6.      Komitmen pemecahan masalah kemiskinan harus secara berkesinambungan dan terintegrsi
7.      Penerapan ekonomi mengacu pada Pasal 33 UU Dasar 1945
8.      Menerapkan pendekatan struktural
9.      Menerapkan pendekatan kultural

Kamis, 05 Desember 2019

Puisi Rasisme



prasangka

aku tidak suka dia atau mereka
karena mereka adalah
putih, hitam, asia, eropa, timur tengah
yahudi, kristen, muslim, ateis
para vegetarian yang berpikiran sempit
dan para pembunuh kejam yang makan daging
lihatlah orang-orang aneh, dan kutu buku, dan goths
kenapa ada yang mau jadi emo atau scene
pecundang macam apa yang suka musik dan buku klasik
lihatlah hal-hal yang memalukan bagi kemanusiaan
yang memiliki tato dan tindikan
lihatlah betapa gemuknya dia, dan seberapa kurus dia
kita atlet dan gadis preppy, kita pikir kita sangat baik
jelas siapa pun yang menonton televisi
atau minum bir adalah gelandangan
dan tidakkah kita membenci remaja
yang selalu mengirim sms di ponsel mereka

orang berprasangka
terhadap semua orang dan segalanya
bagaimana kita melihat, dan apa yang kita lakukan
apakah kita muda atau tua
pria atau wanita, apa yang kita yakini
dan apa yang tidak kita percayai
dan janganlah kita melupakan orang-orang itu
yang berprasangka terhadap orang-orang
yang berprasangka

rasisme

orang kulit hitam
orang kulit putih
orang-orang asia
orang indian
timur tengah
orang italia
yahudi
orang-orang meksiko
rusia
orang china
orang jepang
inggris
perancis

manusia

tidak masalah dari mana kita berasal
ada orang yang akan membenci kita
karena ras dan kebangsaan kita

kita tidak dapat mengendalikan
dimana kita dilahirkan
atau warisan kita lagi
daripada yang bisa kita kendalikan
menjadi manusia

namun, itu tidak masalah
bagi para rasis

mengapa kita menghakimi seseorang
pada hal yang konyol

apakah itu benar-benar membuat perbedaan
apakah kita dilahirkan di sini atau di sana

apakah warna kulit kita
mempengaruhi pikiran, hati, atau jiwa kita

apakah kesalahan nenek moyang kita
menjadi kesalahan kita

mungkin
mungkin ras itu penting
mungkin seseorang yang berkulit putih
secara intrinsik berbeda
dari seseorang yang berkulit hitam
mungkin semua orang asia
berbeda
daripada orang eropa

itu benar
karakteristik tertentu itu
lebih umum di beberapa ras daripada yang lain
stereotip tidak terbentuk tanpa alasan.
meski begitu
bahkan jika stereotip berlaku untuk suatu ras
apakah itu membuat ras baik atau buruk
dan bahkan jika stereotip berlaku untuk suatu ras
bisakah stereotip itu diterapkan
untuk setiap anggota ras

bukankah setiap orang di dunia
berbeda dan unik
bisakah tidak ada pengecualian untuk aturan
haruskah kita benar-benar membenci orang
karena dari mana mereka berasal
dan siapa orang tua mereka


Koruptor itu Tidak Manusiawi, Jangan Berikan Grasi




Sedikit menggegerkan publik bahkan sedang menjadi trending topik di media massa dan media sosial setelah Presiden Jokowi memutuskan untuk memberikan grasi kepada mantan Gubernur Riau, Annas Maamun yang merupakan terpidana korupsi kasus alih fungsi lahan di Provinsi Riau.

Nah, perlu diketahui bahwa Grasi adalah Hak Presiden untuk memberikan pengurangan hukuman kepada seseorang yang sedang menjalani hukuman. Seperti kasus Annas Maamun yang ditangkap bersama seorang pengusaha kelapa sawit Gulat Medali Emas Manurung di kawasan Cibubur dengan barang bukti uang 156.000 dollar Singapura dan Rp 500 juta.

Setelah melalui proses persidangan, Annas Maamun divonis enam tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider dua bulan kurungan penjara. Akan tetapi, pada tahun 2018, ia mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun, kasasi ditolak dan MA memperberat hukuman Annas menjadi tujuh tahun penjara.

Maamun mendapat grasi dari Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23/G Tahun 2019 tentang Pemberian  Grasi, tanggal ditetapkan tanggal 25 Oktober 2019, Jokowi memberikan Grasi yang mengurangi hukuman pidana 7 (tujuh) tahun penjara menjadi 6 (enam) tahun penjara.

Menurut Presiden Jokowi, pemberian grasi tersebut atas pertimbangan Mahkamah Agung dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Masih menurut Jokowi, jika dilihat dari kacamata kemanusiaan, Annas Maamun layak mendapatkan grasi

"Kenapa itu diberikan, karena memang dari pertimbangan MA seperti itu. Pertimbangan yang kedua dari menkopolhukam juga seperti itu. Memang dari sisi kemanusiaan memang umurnya juga sudah uzur dan sakit-sakitan terus. Sehingga dari kacamata kemanusiaan itu diberikan," kata Jokowi.

Akan tetapi, keputusan Jokowi menuai pro-kontra dan tanda tanya besar dari publik. Salah satu komentar dari Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko bahwa pemberian Grasi kepada koruptor tidak akan memberikan manfaat kepada upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan bahwa, keputusan Jokowi sebagai bukti bahwa ia tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi di PT.

Di media sosial pun tidak kalah dalam menanggapi keputusan sang Presiden. Tidak sedikit yang kecewa dengan Jokowi, Jokowi dinilai hanya omong kosong dalam upaya pemberantasan korupsi. Narasi-narasinya bukan hanya membius tapi membodohi publik.

Korupsi berasal dari bahasa Latin "coruptio" dan "corruptus" yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Sedangkan dalam bahasa Yunani "corruptio" berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, materil, mental, dan umum.

Berdasarkan pemahaman Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 pasalnya yang kedua yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, Korupsi merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi), yang secara langusng maupun tidak langsung merugikan keuangan atau prekonomian negara, yang dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.

Oleh karena itu, secara moral, korupsi tidak dapat diterima dalam sebuah masyarakat yang beradab. Siapapun dia, harus dihukum setimpal dengan perbuatannya. Bahkan, di negara lain koruptor dirajam dan dihukum mati.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan enam dampak sosial dari korupsi. Salah satunya adalah meningkatkan kemiskinan pada sebuah negara. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan absolut, relatif, kultural dan struktural yang tercipta dari morat-maritnya pertumbuhan ekonomi.

Secara tidak langsung, korupsi memberikan dampak yang mengerikan terhadap angka kemiskinan. Korupsi menyebabkan ketidakberdayaan seseorang atau sekelompok masyarakat untuk keluar dari kemiskinan.

Selain itu, korupsi memberikan dampak negatif terhadap budaya. KPK menyebut mayoritas masyarakat Indonesia cenderung masih permisif dengan korupsi. Bahkan tidak memberikan sanksi sosial atau hukum yang memberatkan para koruptor.

Contoh nyatanya adalah Setia Novanto yang sudah beberapa kali berpelesiran padahal ia dihukum 15 tahun penjara akibat korupsi dana e-KTP. Saat ini, Jokowi pun menguatkan pendapat KPK dengan memberikan keringanan kepada Annas Maamun.

Apakah kita menganggap korupsi sebagai kejahatan tidak berbahaya? Apakah kita menganggap korupsi bukan kejahatan terhadap kemanusiaan? Mereka yang tak berdaya membayar pajak dengan rutin tetapi mereka masih hidup dalam belenggu kemiskinan.

Ingat! Korupsi adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sekali kita menghabiskan jutaan, miliaran dan triliunan rupiah untuk diri sendiri, kita mengurung banyak orang untuk tidak mendapatkan makanan, tempat tinggal, pakaian dan pendidikan yang layak. Itu jahat.

Koruptor itu tidak pernah mempedulikan sisi kemanusiaan orang-orang miskin di Indonesia. Ia, jika ia memikirkannya, pasti ia tidak terlibat dalam korupsi. Ia lebih mementingkan kepentingan dirinya dari pada masyarakat. Ia lebih memilih tinggal dengan fasilitas lengkap, makan minum serba kelebihan daripada memperhatikan mereka yang tinggal di kolong jembatan, makan seadanya bahkan kadang tidak makan dalam sehari.

Lalu, kita memberikan keringanan kepadanya berdasarkan pertimbangan sisi kemanusiaan? Koruptor layak diperlakukan tidak manusiawi karena kejahatannya benar-benar tidak manusiawi.

sumber:https://www.kompasiana.com/neno1069/5dde5e26df66a758d173c1b2/koruptor-itu-tidak-manusiawi-jangan-berikan-grasi?page=3

Rabu, 04 Desember 2019

Nasib Guru dan Tenaga Medis : Kerusuhan Wamena





Mendengar kata Wamena jelas itu kita asosiasikan dengan tanah Papua Indonesia. Wamena dengan festival budaya tahunan Lembah Baliem lebih populer lagi baik di dalam mau pun di luar negeri.
Festival tahunan ini diikuti oleh berbagai suku di pedalaman Lembah Baliem. Salah satu snap shot acara tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Agustus ini seperti tersaji dibawah ini.Lembah Baliem juga kota kelahiran tokoh OPM Benny Wenda yang saat ini bermukim di Oxford, Inggris. Benny berasal dari suku Lany dan penggunaan koteka umumnya oleh suku Dany Baliem. Benny saat ini adalah Ketua the United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), yang bermarkas di Oxford Inggris.

instalasi penting pemerintah dibakar. Semua warga sudah mengungsi ke kantor polisi dan Kodim.Menurut beberapa media kerusuhan ini bersumber dari perkataan seorang guru yang bernada rasis. Tidak begitu jelas apakah murid di kelas itu menceritakan kejadian ini di rumah atau di jalan. Tidak begitu jelas juga apakah murid ini merasa tertekan dan menceritakannya secara emosional, atau, sebetulnya hanya gurauan saja. Atau, itu hoax Sosmed semata. Tidak ada kejadian seperti itu sama sekalui tetapi ada yang membuat provokasi itu dan masyarakat di sana rentan tersulut hoax dan provokasi.

Ini kelihatannya sejalan dengan DetikNews yang melaporkan keterangan Polri bahwa kerusuhan di Wamena hari ini dipicu hoax bernada rasis. Masih menurut Polri, hoax bernada rasis itu disebar oleh akun-akun media sosial (medsos) dan kini ditelusuri polisi.Terlepas dari bagaimana kejadian yang sebenarnya, masa pelajar dalam jumlah yang besar turun ke jalan. Yang di gruduk tetapi bukan guru dan/atau sekolah tetapi instalasi penting yang mencakup pusat bisnis Wamena, gedung pemerintah, dan PLN.

Dalam perspektif yang lebih luas, patut kita pahami bahwa kondisi di Papua Indonesia sangat sensitif saat ini. Hal-hal sepele menurut ukuran kita bisa memprovokasi massa dan menimbulkan gelombang unjuk rasa anarkis.

Terpikir seandainya saya bekerja di Wamena saat ini. Cemas dan galau jelas berkecamuk setiap saat. Pasti terpikirkan bahwa hidup di luar Wamena atau Papua secara umum rasanya lebih nyaman walaupun dengan gaji yang jauh lebih rendah. Mau minggat dari Wamena tapi satu-satu nya  jalan adalah dengan pesawat udara dan malangnya Bandara Wamena tidak beroperasi sejak pagi tadi.




Penulis jelas tidak sendirian seandainya terjebak dalam kondisi mencekam seperti saat itu. Bayangan kecemasan dan ketakutan dapat diperkirakan menteror banyak orang, lebih-lebih para pendatang termasuk para guru, tenaga medis, dan seluruh jajaran pemerintah secara menyeluruh.

Mitigasi kecemasan dan ketakutan warga pendatang di Wamena dan Papua Indonesia secara menyeluruh mendesak dilakukan oleh pemerintah, seandainya belum dilakukan. Pemerintah menurut hemat penulis perlu memberikan perhatian khusus termasuk memberikan tunjangan kecemasan, misalnya, bagi para guru, tenaga medis, dan seluruh jajaran pemerintah di sana secara umum. Perlu juga diberikan perhatian khusus jika ada yang menjadi korban kerusuhan-kerusuhan itu.
Sebagai tambahan, Presiden Jokowi sudah tiga atau empat kali berkunjung ke Wamena. Gambar dibawah ini adalah ketika kunjungan dalam bulan Desember, 2014.




Dalam keterangan pers terkini Jokowi pernah berucap bahwa penerbangan dari Aceh ke Wamena perlu waktu sembilan jam 15 menit. Itu menurutnya, sebanding dengan perjalanan dari London, Eropa Barat ke Istambul, Turki, Eropa Timur, yang melintasi wilayah enam atau tujuh negara.

Bisa penulis tambahkan bahwa jam terbang sembilan jam 15 menit itu juga lebih lama dari Jakarta - Sydney atau Jakarta Tokyo. Lama jam terbang Aceh - Wemana itu hanya 15 menit lebih lama dari waktu penerbangan Jakarta - Jeddah Saudi Arabia.

Menyusul kerusuhan di Wamena, kerusuhan lebih parah terjadi Jayapura. Jika sejauh ini belum diketahui, jika ada, korban jiwa di Wamena, maka Kompas.com melaporkan buntut kerusuhan demi Mahasiswa di Universitas Cendrawasi telah menelan empat orang tewas, yang salah satunya adalah anggota Yonip Ryder.