SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir
PEDOMAN IMPLEMENTASI ITIL
Perpustakaan Infrastruktur Teknologi Informasi atau ITIL adalah pendekatan manajemen layanan TI yang diakui secara global di perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Kerangka kerja ITIL diambil dari praktik terbaik yang diikuti oleh sektor publik dan swasta di seluruh dunia.ITIL mendapatkan perhatian di seluruh dunia dan berada di tengah berkembangnya prinsip-prinsip manajemen layanan TI. Meskipun DevOps dan metodologi lainnya sedang diimplementasikan dalam layanan TI belakangan ini, tetapi tidak ada yang mendekati ITIL dengan pedoman komprehensif dan praktik terbaiknya.
Memiliki pengetahuan tentang ITIL adalah hal yang baik, tetapi mengetahui bagaimana menerapkan kerangka kerja ITIL untuk layanan TI Anda yang selaras dengan strategi bisnis organisasi adalah hal lain. Ini mengharuskan semua orang untuk berada pada halaman yang sama, dan mendapatkan dukungan dari manajemen senior menuju implementasi ITIL.
Berikut merupakan pedoman agar implementasi ITIL Anda berhasil. Jika Anda dapat melakukannya dengan cara yang benar, maka Anda akan melihat manfaat dari ITIL untuk layanan TI Anda dan bagaimana Anda bisa mendapatkan lebih banyak dari departemen TI Anda.
PEDOMAN IMPLEMENTASI COBIT
Kerangka kerja COBIT merupakan kumpulan praktek-praktek terbaik (best practices) dan bersifat generik, digunakan sebagai acuan dalam menentukan sasaran kendali (control objectives) dan proses-proses TI yang diperlukan dalam pengelolaan TI.
Secara umum Kebutuhan bisnis terkait dengan implementasi IT terdiri dari beberapa kebutuhan (kriteria informasi) :
- Informasi yang bersifat efektif
- Informasi yang bersifat efisien
- Informasi yang bersifat rahasia
- Informasi yang bersifat Utuh
- Informasi yang bersifat tersedia
- Informasi yang bersifat sesuai dengan regulasi (compliance)
- Informasi yang bersifat Handal
Terdapat enam prinsip untuk menata dan mengelola TI perusahaan dengan baik yang dapat diterapkan pada seluruh organisasi, diantaranya:
- Tanggung jawab
Setiap individu atau kelompok pada organisasi harus memahami dan menerima tanggung jawab mengenai penerimaan dan permintaan TI.
- Strategi
Strategi bisnis organisasi perlu memperhitungkan kapabilitas TI di masa kini dan masa mendatang. Diperlukan perencanaan strategis agar TI mampu memenuhi kebutuhan strategi bisnis organisasi untuk saat ini dan terus berkelanjutan.
- Akuisisi (Perolehan)
Kepemilikan TI pada sebuah organisasi harus berdasarkan analisis yang tepat dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan pengambilan keputusan pimpinan secara bersih dan transparan. Selain itu perlu adanya keseimbangan antara manfaat, peluang, biaya dan resiko bisnis, baik itu pada jangka pendek maupun pada jangka panjang.
- Performa (Penyelenggaraan)
TI harus memiliki tujuan untuk mendukung organisasi, menyediakan layanan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan bisnis di masa kini dan masa mendatang.
- Kesesuaian
TI harus mematuhi peraturan perundang-undangan dan regulasi yang berlaku. Kebijakan dan kebiasaan harus diterangkan, diimplementasikan dan diselenggarakan secara jelas.
- Perilaku manusia
Melalui penerapan kebijakan TI, kebiasaan dan keputusan dapat membuktikan bahwa perilaku manusia sangatlah dihargai, termasuk kebutuhan di masa kini dan perkembangannya dari semua orang yang berproses di dalam organisasi.
PEDOMAN IMPLEMENTASI ISO/IEC 27001
Framework CMMI merupakan singkatan dari Capability Maturity Model Integration, merupakan model yang sudah terkenal secara global sebagai model referensi yang dikembangkan melalui best practices yang memberikan petunjuk untuk meningkatkan proses yang dapat memenuhi target bisnis dari suatu organisasi. Model ini dikembangkan oleh pakar di industri, pemerintahan, dan Software Engineering Institute (SEI).
CMMI meningkatkan proses suatu organisiasi dengan menunjukkan keuntungan terukur dari tujuan bisnis dan visinya. Suatu organisasi dapat mengorganisasikan dan memprioritaskan metodologi, SDM, dan aktivitas bisnisnya melalui kerangka kerja yang diberikan oleh CMMI. Kerangka kerja ini mendukung koordinasi antar aktivitas yang multidisiplin dan pemikiran yang sistematis
PEDOMAN IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD
Balanced Scorecard memberikan suatu kerangka kerja bagi pihak manajemen untuk menerjemahkan misi dan strategi organisasi kedalam tujuantujuan dan ukuran-ukuran yang dapat dilihat dari empat perspektif (Kaplan dan Norton,1996). Keempat perspektif itu dimaksudkan untuk menjelaskan penampilan suatu organisasi dari empat titik pandang berikut ini (Kaplan dan Norton,1992).
1. Perspektif Keuangan, untuk menjawab pertanyaan : untuk mencapai sukses secara finansial, kinerja keuangan organisasi yang bagaimanakah yang patut ditunjukkan kepada pemilik organisasi?
2. Perspektif Pelanggan, untuk menjawab pertanyaan : bagaimana penampilan organisasi di mata pelanggan?
3. Perspektif Proses Bisnis Internal, untuk menjawab pertanyaan : untuk memuaskan para pemilik organisasi dan para pelanggan, proses bisnis mana yang harus diunggulkan?
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, untuk menjawab pertanyaan : bagaimana organisasi mempertahankan kemampuan sehingga organisasi terus berubah dan menjadi lebih baik?
Pada dasarnya, pengembangan Balanced Scorecard baik pada sektor swasta maupun publik dimaksudkan untuk memberikan kepuasan bagi para pelanggan. Perbedaannya dapat dilihat dari tujuan maupun pihak-pihak yang berkepentingan. Penerapan Balanced Scorecard pada sektor bisnis dimaksudkan untuk meningkatkan persaingan (competitiveness), sedangkan untuk sektor publik lebih menekankan pada nilai misi dan pencapaian (mission, value, effectiveness).